Skip to main content

Gobilin Kindom - Chapter 17: Bawahan Beast



 Bantu kami dengan mematikan Adblock mu dan mengklik iklan dibawah ini



 --------------

Chapter 17: Bawahan Beast

[Race] Goblin
[Level] 11
[Class] Duke; Ketua Kelompok
[Possessed Skills] <<Horde Commander>> <<Insurgent Will>> <<Overpowering Howl>> <<Swordsmanship B->> <<Insatiable Desire>> <<Distant Soul>> <<A Ruler’s Wisdom I>> <<Eyes of the Blue Snake>> <<Dance at Death’s Border>> <<The Red Snake’s Eye>> <<Magic Manipulation>> <<Soul of a Crazed Warrior>>
[Divine Protection] Dewi Underworld, Altesia [Atribut] Kegelapan, kematian

[Skill] <<Soul of a Crazed Warrior>> jika digunakan. Pandanganmu akan tenggelam dalam merah kemarahan.

Aku menghindari tombak yang mendekat tanpa sedikitpun tenaga. Dengan sebuah langkah, aku mendekati orc. Dan dengan satu serangan dari Iron Second yang diEnchant, perut orc tertusuk.

“GURUuAAAA!” Teriak Orc.

Dengan Iron Second yang masih menancap menusuk tubuh orc, aku mengayunkannya keatas.

Saat great sword naik, darah dan teriakan kematian menyatu diudara, dan kemudian rintikan darah jatuh menghiasi tanah.

Hujan darah ditambah dengan tawa kerasku, melukiskan sebuah adegan yang sangat mengerikan.

––– Mengapa!? Mengapa aku sangat bersemangat?

Wajah gemetar Orc memenuhi ku dengan perasaan bahagia. Dan wajahku meringkuk menjadi senyum sadis.

––– KUHAHAHAHA! Mati! Mati! Matiii!

Aku kemudian mengejar orc lain. Dia menunjukan ku punggungnya. Aku mengayunkan pedangku kebawah, dan jeritannya bergema. Bersamaan punggung yang tercungkil keluar, dia ambruk keatas tanah. Dan tanpa ampun, aku menghancurkan kepalanya dibawah berat kakiku.

Memutar kepalaku, aku pergi mendekati orc terakhir.

Ketika aku sudah cukup dekat, aku memenggal kakinya. Lalu aku menebas bahunya, mengirim potongan itu terbang disertai pancuran darah yang keluar dari luka tsb.

Saat aku menghancurkan kepalanya dengan genggamanku, sebuah raungan kemarahan keluar dari pita suaraku.

Tersadarkan oleh suara yang ada didalam diriku, aku telah melakukan pembantaian. Dan meninggalkan tempat yang bersimbah darah tersebut.

–––– Tidak! Apa yang aku lakukan!?

Karna [Skill] <<Insurgent Will>> .
Efek pikiran dari [Skill] <<Soul of a Crazed Warrior>> akan dikurangi.

◆◇◇

Dengan kesadaranku yang kembali, aku melihat kesekitar.

Area disekitar cukup kacau. Tidak peduli apa yang kau katakan, pemandangan itu sangat taksedap dipandang.

Memikirkan hal ini bisa terjadi ketika aku mendapat sedikit kekuatan...

"Memalukan." Pikirku sambil mendecakan lidah.

Menggunakan pendengaran tajamku, aku mencari tepian air.

Meninggalkan mayat disini tidak masalah, kan? Juga daging orc, aku hanya perlu mengambil apa yang ku butuhkan. Selain itu, ada sesuatu yang aku ingin lihat.

Bahkan hal kecil akan baik-baik saja selama aku bisa menyesuaikan diri, jadi ketika aku melihat airterjun, aku segera memasukinya. Didalam air danau, aku mendinginkan kepala panasku serta membersihkan semua darah ditubuhku.

Sesudah bau daging orc sebagian meninggalkan tubuhku, aku kembali ketempat dimana aku sebelumnya membantai orc.

Melihat itu sekarang, aku hanya bisa menghela napas. Aku tahu betul orang yang bertanggung jawab akan hal ini adalah aku, tapi ini terlalu berlebihan. Tetap saja, karena aku melakukannya, setidaknya aku harus memanfaatkannya.

Dengan begitu, aku mengumpulkan mayat itu untuk memancing Pemungut sementara aku bersembunyi didekatnya. Kemudian beberapa jam berlalu, aku mulai khawatir apakah ini membuang-buang waktu bersembunyi dibalik semak-semak demi memancing Pemungut, atau tidak. Tapi untungnya pada saat itu, sesosok makhluk datang.

Punggungnya membungkuk, punya wajah binatang, dan ditangannya ada cakar hewan buas. Dia berjalan seperti manusia, dan dibelakangnya ada ekor bergoyang. Perawakannya sedikit lebih kecil dari Goblin. Dan bulunya berwarna coklat.

Aku penasaran apakah aku pernah melihatnya disuatu tempat... Tapi ketika aku melihat kulitku, aku menggeleng, dan menyimpulkan itu hanya imajinasiku.

Ada lima dari mereka.

Mereka disebut Kobold, dan mereka lebih lemah dari Goblin. Mereka punya sedikit kecerdasan juga.

Menampakan diri dari semak-semak, aku menangkap satu kobold. Ketika kobold lain melihatnya, mereka segera berpencar.

“Apa kau bisa berbicara?” Tanya ku.

Dengan tenguknya yang tertangkap dibawah genggaman tantanganku sekaligus mendekatkan wajahku, tapi meski begitu, dia dengan berani menunjukan taringnya kepada ku.

Mungkin bukan kecerdasan sama sekali.

Aku memotong sebagian daging orc dan menjejalkannya kedalam mulut Kobold. Karena takberdaya dia hanya mengunyah daging itu.

Memikirkan bahwa aku hanya buang-buang waktu, aku melempar kobold ke tanah, dan pergi mencari lagi.

Baru beberapa langkah, aku melihat belakang ku.

Aku lihat Kobold masih mengikutiku.

“Uu~u” Kobold memohon saat dia membuat wajah yang tampak seperti sangat menginginkan sesuatu.

Meski tadinya dia menjadi anjing yang menggeram padaku, air liur mengalir keluar dari sudut mulutnya seakan mengatakan, "Aku lapar." Dia menatap mayat orc, kemudian kembali menatapku lagi.

Tatapan penasaran itu tampak dipenuhi oleh harapan mendapat makanan.

“Uu~u” Kobold memohon lagi.

Sebagai catatan, orang yang memohon tadi adalah kobold dan bukan aku, ok?

Kau tahu... dalam hal ini. Aku bisa meninggalkannya, tapi mungkin nanti akan bermasalah, jadi aku melempar sepotong daging orc. Seperti seekor anjing terlatih, Kobold itu berlari mengejar sepotong daging tsb, dan segera saat dia mendapatkannya, dia kembali ke sisiku.

Dan? Apa yang kau rencanakan kembali kesisiku? Dia seperti masalah, jadi aku mencoba mengusirnya dengan tanganku.

Entah kenapa, ia kelihatannya salahpaham pada aba-abaku, dan malah mengangguk, kemudian dia memasukan pipi penuhnya dengan daging yang tadi ku lempar. Ini akan merepotkan jika dia terus mengikutiku seperti ini, jadi aku pergi dan terus mencari.

Tapi agar memancing para Kobold keluar, aku terus menunggu disuatu tempat dekat mayat orc sampai malam hari.

Berpikir ini hampir waktunya kembali, aku mulai berjalan menuju Desa. Tapi kemudian aku mendengar langkah kaki selain suara gemuruh hutan.

Ketika aku berbalik melihat belakangku, aku melihat Kobold mendongak menatapku. Melihat aku menoleh, dia menjadi penasaran, dan dia menengok melihat belakangnya.

Tidak, itu kau, itu kau.

"Kenapa kau mengikuti ku?" Aku bertanya.

Kobold memiringkan kepalanya merespon.

Kenapa kau membuat wajah aneh?

"Kuat," jawab Kobold saat menunjuk jarinya padaku.

"Bawa aku, " ucapnya, kali ini menunjuk dirinya sendiri.

Kehabisan akal, aku merasa tidak usah berurusan dengan dia lagi, dan hanya terus berjalan menuju desa.

Goblin dan penduduk desa menatapku penasaran saat mereka menyaksikan Kobold mengikutiku dengan langkah energiknya. Untungnya, mereka tidak menanyakan apapun.

"Oh, kau membawa sesuatu yang menarik." Reshia berkomentar saat ia melihat Kobold.

Bahkan juga Reshia. Meski entah kenapa tatapannya tampak tidak puas saat ia menatap Kobold yang mengayun-ayunkan ekornya sambil duduk dikakiku.

"Entahlah." Jawabku acuh.

Menyakitkan jika dijelaskan.

"Aku ingin hewan peliharaan juga." Kata Reshia.

Sebenarnya apa yang dipikirkan Reshia mengenai wajah takmenyenangkan ku?

"Akan kau tempatkan dimana Kobold ini diantara orang-orangmu." Tanya ku.

Dengan begitu, diskusi biasa dimulai.

Meski Reshia menganggapku dan monster lain adalah satu kelompok, ia membedakan antara kami, monster yang menangkapnya dan manusia lain. Itu berarti ia mengakui kami.

Dengan itu sebagai topik pembicaraan, kami melewati waktu selama hampir sejam.

Selama itu, Kobold menggulung sendiri dikakiku seakan membuatnya jadi rumah.

Melihat itu, aku bergumam didalam hati.

"Sial, apa kau berencana tinggal disini!?"

◇◆◆◇◇◆◆◇

Kobold telah menjadi Bawahan.

Level anda naik.

11 => 12

◇◆◆◇◇◆◆◇

Author’s note:

Kelihatannya ada legenda yang mengatakan bahwa Kobold dan Goblin adalah sama. Aku sengaja menulis mereka sebagai dua monter yang berbeda.

Namun, aku kira itu bisa dianggap sebagai semacam terapi monter.

Jika kau melihat itu di dunia nyata, kau mungkin akan terpesona.
(Misal aja anjing nyusu induk kucing. Terapi hewan mungkin kau menyebutnya?)

Comments

  1. hmm.. berarti nanti isi kerajaannya bukan hanya berisi goblin aja, tapi juga kobold dan monster lainnya :3

    ReplyDelete

Post a Comment