Bantu kami dengan mematikan Adblock mu dan mengklik iklan dibawah ini
--------------
Chapter 15: Kekuatan baru
[Race]: Goblin
[Level]: 10
[Class]: Duke; Ketua Kelompok
[Possessed Skills] <<Horde Commander>> <<Insurgent Will>> <<Overpowering Howl>> <<Swordsmanship B->> <<Insatiable Greed>> <<Distant Soul>> <<A Ruler’s Wisdom I>> <<Eyes of the Blue Snake>> <<Dance at Death’s Border>> <<The Red Snake’s Eye>> <<Magic Manipulation>>
[Perlindungan Ilahi]: Dewi Underworld, Altesia
[Atribut]: Kegelapan, Kematian
Melalui danau, angin lembut berhembus membelai tubuhku.
Bayangan yang tercermin di permukaan danau sudah sama sekali berbeda dengan Goblin noble.
Berkulit coklat dan setinggi manusia dewasa. Gambar ular merah melingkar ditangan, sebuah tanduk yang keluar dari kepala, bulu hitam lebat seperti bulu kuda yang tumbuh dari kepala hingga pinggul, dan perasaan nostalgia dari memiliki lima jari tangan.....
Apa ini memang Goblin?
Refleksi didepanku cukup membuatku meragukan kenyataan. Tapi karena Bawahan goblinku sekarang menjadi lebih tunduk, aku tidak harus terlalu memikirkan itu.
Perubahan ini benar-benar cukup mengejutkan.
Lihat, bahkan wajahku telah berubah! Ekspresi yang hanya bisa digambarkan dengan kalimat menjijikan sekarang telah berubah menjadi seperti penyu lesu.
Sebuah seringai muncul terhadap pemikiran tersebut.
Tapi sesaat kemudian, sebuah bayangan mengerikan tercermin dipermukaan danau...
Jangan katakan apapun.
Penampilan seseorang adalah bentuk Roh seseorang... Bukankah begitu? Omong kosong.
Ngomong-ngomong, aku mulai mengenakan cawat yang dijahit Lili. Aku biasanya telanjang, tapi akhir-akhir ini, rasanya aku mulai mendapatkan rasa maluku.
Itu mungkin karena aku bisa berbicara dengan manusia lagi.
◆◇◇
Setelah mengalahkan Pemimpin Orc yang menyerang desa, dan setelah classku naik dan merasakan pengalaman takmengenakan lagi, kami pergi ke tempat perburuan diluar desa untuk membantu Gigu.
Aku bisa merasakan berat Iron second diatas bahuku.
Setelah sampai ditempat perburuan, aku berhasil menemukan target bagus untuk mengetes tubuhku.
Orc itu telah terperangkap dan takbisa bergerak yang mana sangat mudah dijatuhkan dengan satu ayunan.
Dengan kekuatan baruku, aku sekarang bisa menebas orc dan bahkan menghancurkan tulang mereka dengan mudah.
Tampaknya itu sudah cukup untuk sekarang.
Mengenai Swordsman perempuan, Lili, yang sebelumnya taksadarkandiri... Yah, untungnya ia selamat.
Bukannya aku peduli, tapi kelihatannya, para Orc lebih mengutanakan makanan daripada wanita.
Membawa Lili yang pingsan kedalam penjara, aku memerintahkan Goblin yang selamat dengan overpowering howl untuk berkumpul.
Diantara gerombolan goblin ada Giga yang telah disembuhkan, Gigu yang akan tetap patuh meski sedang terluka, dan sisanya adalah goblin biasa.
Jelas jumlah kami telah berkurang.
Kelompok yang berjumlah 50 telah berkurang menjadi 40. Dan jumlah yang bisa bertarung paling banyak sekitar 30.
Goblin terluka yang tidak bisa bergerak berjumlah 7. Selain yang dirawat oleh Reshia, jumlah bawahan yang bisa berburu telah turun signifikan.
Jumlah ini bahkan termasuk larva yang masih hidup dan betina-betina yang merupakan bagian pasukan bertarung. Ini sudah menunjukan seberapa banyak kerusakan yang diakibatkan oleh serangan orc.
Dan jumlah betina yang mampu mempersiapkan material ada 6.
Satu goblin betina yang akhirnya hamil juga telah dibunuh Orc. Itu mungkin karena ia sedang hamil, tidak bisa berlari, dan akhirnya tewas.
Untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi, aku sebaiknya melatih mereka untuk melarikan diri sesegera mungkin.
Manusia yang ditawan semuanya selamat. Meski cukup ironis, tampaknya prioritas goblin melindungi hartaku diatas segalanya bagi mereka.
Seperti yang diharapkan, seekor hewan tetaplah hewan.
Karena mereka mungkin, berpikir aku akan senang jika mendengar apa yang telah mereka lakukan. Dan mungkin, Goblin tua tampaknya memiliki kecerdasan
Namun, meski kau mengatakan bahwa sense of value mereka berbeda, itu tetap tidak berguna.
(Tl: gak nemu yang pas. Tapi intinya, sikap bisa mengerti sesuatu yang penting.)
Para Manusia sekarang bersikap lebih baik dibandingkan sebelum serangan orc. Terutama swordsman perempuan, Lili. Meski ia terus mengancamku sebelumnya, sekarang ia begitu patuh sampai itu terasa seperti sebuah kebohongan.
Bahkan, sekarang orang yang paling menjengkelkan adalah Reshia.
Aku pikir karena ia melihat evolusi ku. Sekarang, setiap kali ia melihat wajahku, dia membombardirku dengan bertubi-tubi pertanyaan. Ngerepotin banget deh.
Terlebih pas aku berbicara dengannya, rasanya seakan aku bisa tersapu oleh pesonanya.
Karena [Skill] <<Insurgent Will>> aku bisa terus menahannya, tapi itu tidak mudah.
Aku pernah menanyainya apakah aku menakutkan, dan ia hanya menatapku kosong dan menggeleng.
Tampaknya, karena aku telah banyak memikirkan dirinya dan orang lain, ia tidak berpikir aku akan melakukan sesuatu yang buruk.
Bagaimanapun juga, aku telah membuat Lili dan manusia lain menjahit, dan Reshia sudah ditugaskan dalam penyembuhan. Jadi tidak ada hal lain lagi bagiku selain terus seperti ini.
Sekarang, kekuatan yang aku punya masih terlalu lemah untuk merambah wilayah manusia.
Jadi aku tidak punya pilihan lain selain terus meningkatkan kekuatan ku seperti ini.
◇◆◇
Setelah itu, aku pergi mencoba skill baru.
[Skill] <<Insatiable Greed>>
——Jumlah bawahan yang bisa anda pimpin akan meningkat pesat. ——Pesona terhadap Ras yang sama juga akan meningkat pesat.
Memfokuskan kesadaranku, aku mengecek skill baru yang telah aku peroleh.
"Pesona terhadap Ras yang sama akan meningkat pesat" ...jadi hanya pesona terhadap Goblin akan meningkat. Kecuali aku menyalahgunakan skill ini, seharusnya itu juga akan membantuku.
Aku tidak menyukai goblin betina, jadi jika aku membuat kesalahan, mungkin skill ini akan berubah menjadi bencana. Skill Pedang bermata-dua juga tertulis disana.
[Skill] Swordsmanship <<B->>
Kemungkinan besar berkat aku mempunyai lima jari, pergerakanku sekarang akan menjadi lebih halus. Seperti yang diharapkan, punya lima jari yang sudah terbiasa adalah yang terbaik. Dan sekarang sangat mungkin bagiku bisa menjatuhkan orang lain, dan segera beralih menebas dengan pedangku.
[Skill] <<Magic Manipulation>>
——Anda sekarang bisa menggunakan sihir menurut atribut.
Faktanya, pesona sebenarnya dari hidup di dunia lain adalah kemampuan menggunakan sihir.
◇◇◆
Aku tidak ingin bertemu Reshia, jadi aku bertanya pada Goblin tua untuk mengajari ku bagaimana menggunakan sihir. Mengingat usianya, aku pikir dia mungkin tau sesuatu, tapi seperti yang diperkirakan, seekor goblin tetaplah goblin.
——Sial.
Mau bagaimana lagi, aku sebaiknya bertanya pada Reshia.
"Ajari aku bagaimana menggunakan sihir."
Ketika kata-kata itu memasuki telinga Reshia, ia menatapku seakan baru saja melihat seekor anjing berbicara. Tentu saja, ia berusaha menahan ekspresinya, tapi aku bisa membaca sedikit perubahan pada wajahnya.
Aku bahkan bisa membaca sedikit perubahan ekspresinya? Serius deh, seberapa dalam aku jatuh!? Sial!
"Sihir adalah dunia. Itu berarti Dewa tidak bisa tergantikan. Dan sihir adalah perwujudan ajaib dari kontrak itu."
Apa sih yang Reshia katakan... Tampaknya percakapan berubah menjadi semakin abstrak.
Setelah itu Reshia mulai mengoceh tanpa henti sambil membawa sedikit kebanggaan. Ingin ini cepat selesai, aku menyelanya untuk memberitahuku apa yang aku ingin tahu.
"Dengan kata lain, bagaimana cara menggunakannya?"
Dipaksa berhenti ditengah pembicaraan, Reshia cemberut padaku.
"Sihir bisa diwujudkan dengan menggunakan aria dan imajinasi. Itu berarti, tidak masalah bagaimana kau mewujudkannya."
(Tl: aria=semacam rapalan sihir alias mitkomatkamit-nya.)
Ini akan selesai jika kau sedari awal mengatakannya. Kenapa kau begitu bertele-tele?
Imajinasi...
Ketika aku memikirkan itu, apa yang melintas dibenakku adalah fireball dan barrier biarawan itu.
Aku penasaran apa itu berhubungan dengan atribut milikku atau tidak.
"Biarkan tubuhku dimuliakan."
Tiba-tiba, kegelapan membungkus tubuhku sendiri. Dan sebuah armor kegelapan yang menyamaran wajahku yang mampu menghentikan serangan musuh, muncul.
“Oh?”
Mengejutkannya, aku benar-benar bisa menariknya kembali.
“A- apa-!?”
Berbeda dengan reaksi sedikit terkejutku, perempuan yang selalu memasang poker face selama ini, Reshia, tiba-tiba melupakannya, dan wajahnya berubah menjadi sangat takjub. Disampingnya ada Lili yang mulutnya menganga lebar, juga ikut terkejut.
"Mengapa... Mengapa kau bisa melakukannya!?"
Reshia tiba-tiba menjadi serius saat ia menanyakan itu sambil mendekatkan dirinya.
Yah itu karena kau mengajariku, benar! Itu yang ingin ku katakan, tapi aku putuskan untuk menahan tsukkomi didalam hatiku.
"Hey, bagimana aku menghilangkan ini?"
Diabaikan, Reshia cemberut penuh kesal.
"Gunakan rapalan pembatalan... Dan untuk susunan kata-katanya, lakukan sesukamu!"
“Hmm…”
Seperti yang baru ia katakan, aku merapalkan Aria.
"Lepaskan"
Melihat kegelapan menyusut, aku merasa puas.
Mulai sekarang, aku harus sering bereksperimen dengan ini. Saat aku memikirkan itu, Reshia mendadak berbicara.
"Bukankah ini melawan kontrak?"
(Tl: kontrak/janji yang dibuat antara reshia dan mc pas awal ketangkep.)
Apa?
"Aku seharusnya hanya menyembuhkan dan berbicara dengan mu bukan?"
"Apa yang kau mau?"
"Aku ingin mandi."
Hah?
Aku mungkin membuat ekspresi bodoh saat Reshia mengulangi kata-katanya.
"Aku katakan aku ingin mandi!"
Aku memanggil Giga dan menyuruh mereka mengawalnya.
Ada banyak hal yang perlu diselesaikan.
◆◇◇◆◆◇◇◆
[Level] meningkat.
10 -> 11
buff telah dibatalkan.
◆◇◇◆◆◇◇◆
Author’s Notes:
Tawa keras dari dewi tampaknya perlu ditambahkan.
Sangat disayangkan dia tidak bisa menjadi manusia yah?
Tidak ada be○-san, tapi cepatlah dan buat ia jadi manusia.
Eh?
Kau ingin tau apakah dia bisa menjadi manusia?
Yah itulah spoiler, jadi ayo tetap jadikan itu sebuah misteri.
sepertinya goblin disini lebih kuat iman daripada goblin tetangga :3 tchh!!
ReplyDeleteSepertinya rute heroine nya sudah mulai terbuka xD
ReplyDelete