Bantu kami dengan mematikan Adblock mu dan mengklik iklan dibawah ini
--------------
Chapter 18: Pesona Saint
[Race] Goblin
[Level] 12
[Class] Duke; Ketua Kelompok
[Possessed Skills] <<Horde Commander>> <<Insurgent Will>> <<Overpowering Howl>> <<Swordsmanship B->> <<Insatiable Desire>> <<Distant Soul>> <<A Ruler’s Wisdom I>> <<Eyes of the Blue Snake>> <<Dance at Death’s Border>> <<The Red Snake’s Eye>> <<Magic Manipulation>> <<Soul of a Crazed Warrior>>
[Perlindungan Ilahi] Dewi Underworld, Altesia [Atribut] Kegelapan, Kematian
[Bawahan Beasts] Kobold (Lv9)
Aku menangkap Kobold mengira dia punya kecerdasan dan bahkan berencana memilikinya sebagai bagian pasukan utamaku. Tapi siapa sangka harapanku akan sangat jauh dari kenyataan.
Sekarang, makhluk cerdas yang seharusnya menjadi bagian pasukan utamaku berada dikakiku, menjilat dirinya sendiri dengan lidahnya. Entah bagaimana kau melihatnya, dia jelas-jelas cuma hewan peliharaan!
Dan menyaksikan dia menguap sambil menggaruk wajahnya dengan kuku membutku ingin melemparkan tsukkomi padanya dan berkata, 'emang kau orang tua?'
Di perjalanan kembali, jarak sekitar setengah hari dengan berjalan, aku hampir menyelesaikan pencarianku setelah berjalan ke setiap arah dari desa.
Dan dalam pencarianku, aku mulai mengerti saat ini tidak ada monster di daerah sekitar yang bisa menimbulkan ancaman bagi kami.
Secara kasar, pembagian berjalan seperti ini. Di sebelah timur desa --menyimpulkan berdasarkan terbitnya matahari-- tinggal para Kobold. Diutara, tempat kawanan Spear deer berdiam. Sementara diantara utara dan timur ada danau. Dan lalu di selatan, disana tempat Double head dan triple boar hidup.
Satu-satunya masalah yang tersisa ada dibarat.
Menurut kelompok Reshia, hutan ini dikenal sebagai Hutan Kegelapan. Perbatasan manusia terletak di timur hutan. Jadi Selatan dan barat belum tersentuh sama sekali.
Tidak ada masalah mengenai selatan. Tidak ada satupun sarang yang ditinggali beast kuat, ataupun bekas-bekas desa. Tidak ada bahaya sama sekali entah itu dalam pencarianku atau ketika aku menggunakan goblinku untuk berburu.
Sekarang, alasan aku tahu Barat akan jadi masalah karena Orc kebanyakan datang dari barat. Orc umumnya membentuk kelompok baik 3, ketika kecil, atau 8, ketika besar. Mereka selalu berpindah karena mereka tidak punya rumah permanen.
Mereka mencari tempat, menetap, kemudian setelah makan semuanya, mereka berpindah lagi dan terus mengulangi hal sama. Sama seperti halnya belalang.
Bukan berarti aku punya niat berbicara tentang pro dan kontra cara mereka hidup, kau tau, Satu-satunya hal penting adalah aku tau bagaimana cara mereka hidup.
Sekarang, masalahnya adalah mengapa mereka datang dari barat.
Menurut manusia, hutan terdalam, memiliki banyak monster kuat. Jadi ada dua kemungkinan. Entah Orc didorong oleh sesuatu yang luarbiasa kuat, atau orc punya banyak desa.
Terlepas dari itu, jelas ada ancaman dari barat.
Karna merepotkan, aku berkonsultasi pada Goblin tua tentang apa yang ku pikiran. Dan aku menanyainya apakah mungkin bergabung dengan desa goblin lain setelah kami melacak mereka.
Pionku saat ini berjumlah: 3 Goblin Rare, 32 Goblin laki-laki yang bisa bertarung, dan 9 Goblin yang tidak bisa.
Jumlah itu agak mengkhawatirkan. Dipikir lagi, aku pernah bertanya apakah ada Raja diantara Goblin atau tidak.
Dan jika ingatanku benar, tidak ada pemimpin pemersatu melainkan 4 kelompok utama. Jadi jika setiap kelompok punya 30 Goblin, maka total ada 120. Jika aku mampu mengambil semua itu, maka... Itu tidak akan menjadi pasukan yang buruk seperti saat ini, benar?
"Aku ingin informasi mengenai desa goblin yang mengenal kita. Jika mungkin, Pemimpin mereka juga." Kata ku.
Aku menjelaskan situasi pada Goblin tua. Dalam merespon, Goblin tua menjawab dengan kening berkerut.
"Raja ku, tidak baik melakukannya terburu-buru. Untuk memulainya, bahkan wilayah timur belum dibawah kendali kita." Jawab Goblin tua.
Mendengarnya menunjukan tempat tersebut, aku secara taksadar menyipitkan mataku.
Saat ini, aku hanya tidak bisa mengabaikan manusia. Berapa lama lagi sebelum para bajingan itu mencapai desa ini? Aku harus punya jawaban yang tepat untuk ini, atau tidak... Aku mungkin akan membuat kesalahan besar. Dan jika aku melakukannya, maka satu-satunya masa depan yang tersisa untuk desa ini adalah kehancuran.
Terutama sejak aku punya Reshia. Mereka pasti akan membuat sebuah unit untuk membawa dirinya kembali.
Tapi pada saat yang sama, jika aku terus mengkhawatirkan sesuatu seperti itu, maka aku tidak akan pernah bisa membuat langkahku.
Tapi masalahnya adalah... Cukup sulit memprediksi manusia yang akan membuat pergerakan. Faktanya, aku tidak bisa memastikan seberapa bergunanya kelompok reshia di mata manusia.
Jadi mengingat prioritasku, satu-satunya jalan yang tersisa ialah berdamai dengan manusia.
“Oi,” kata ku, memanggil Kobold dikaki ku.
"Beritahu aku ketika manusia memasuki hutan, mengerti?"
Sebuah ekspresi penasaran muncul diwajah kobold, sementara “Woof!” Keluar dari mulutnya, dia mengayun-ayunkan ekornya.
Saat itu, aku memberinya daging. Dan setelah dia memasukannya kedalam mulut, dia berlari dengan kecepatan penuh.
"Saat manusia datang. Aku akan memberitahumu." Kata Kobold.
Aku tidak tahu seberapa bisa dipercayanya Kobold itu, tapi ini lebih baik dari pada tidak. Tapi lebih baik, aku menyebar beberapa goblin untuk melindungi daerah sekitar.
Dengan begini, wilayah timur seharusnya tidak masalah sekarang. Setelah ini, aku perlu meningkatkan jumlah Goblin di tempat perburuan wilayah timur.
"Wilayah Timur seharusnya sekarang baik-baik saja, benar?" Tanyaku pada Goblin tua.
Dalam merespon, Goblin tua mengagguk enggan.
"Mari kita berbicara."
Dengan kata-kata itu aku membujuk Goblin tua untuk memberikan informasi yang aku inginkan. Dan darinya, aku mengerti bahwa Desa kami kelihatannya salah satu yang terkecil diantara Desa goblin lain.
Itu bisa berarti kelangsungan hidup desa kami sejauh ini sebagian besar karena keberuntungan. Dan lagi, aku selalu merasa itulah masalahnya. Tapi sementara itu mungkin benar, bukan berarti kelompok lain mampu menghancurkan kelompok kami.
Karena jika ada kelompok semacam itu, mungkin ada orang lain sepertiku yang berusaha mengumpulkan desa terdekat dan meningatkan kekuatan.
Dan itu berarti tidak ada orang yang menonjol dari kelompok itu.
Sekarang, kelompok terdekat dengan kami ada sekitar 30 goblin yang bisa bertarung. Dan jaraknya sekitar 1 hari dengan berjalan. Pada saat yang sama, mereka tampaknya tinggal di sebuah gua kokoh. Dan pemimpin mereka hanyalah seekor Goblin rare.
Sayangnya, informasi ini tidak bisa diandalkan berdasarkan ingatan Goblin tua. Kau tahu, ayahnya dulu adalah seorang Goblin rare sekaligus Ketua desa ini tiga generasi yang lalu.
Seorang ayah, huh?
Yah entah apapun itu, ini bukan kesepakatan yang buruk bagi invasi pertama kami.
Kurangnya informasi sedikit mengganggu, tapi tidak ada banyak waktu tersisa, jadi ini saatnya bekerja.
"Gigu, Gigi, mulai persiapan. Kita akan membawa 10 goblin, sementara Giga akan melindungi desa saat kita tidak ada."
Setelah memerintah Bawahanku, aku memerintah Goblin tua untuk memandu kami.
Goblin tua sedikit ragu, jadi aku mengancamnya.
Setelah itu, kami kemudian mempersiapkan persediaan makanan kami sebelum pergi.
◇◆◆
Kami memgambil beberapa daging, dan mengasapinya didalam gudang kecil.
Aku mengerahkan sedikit pengetahuan yang aku miliki, dan lalu meninggalkan daging itu untuk beberapa jam.
Hasilnya? Gosong.
Apanya yang salah?
Pada kedalaman keputusasaan ku, sebuah suara datang, "apa yang sedang kau lakukan?" Tanya ia. Suara itu datang dari Reshia yang penasaran yang berada didekat gudang.
Ia tampak cukup bersemangat, tapi berbeda dengan tenaga miliknya, aku menjawab nyaris tanpa niat.
"Aku ingin membuat daging yang awet."
"Untuk apa?" Ia bertanya.
"Aku membutuhkannya untuk menghancurkan desa lain." Jawabku.
Sekarang aku tidak tau apa yang ia pikirkan pada kata-kataku, tapi ia tiba-tiba menepuk tangannya, dan kemudian menyarankan.
"Tolong tambahkan buah-buahan untuk makanan kami. Oh iya, bagaimana jika beberapa keju untuk semua orang?"
Tampaknya, wanita ini lebih tangguh dari yang terlihat. Untuk Keju, aku kira itu buah yang tumbuh dipohon, dan berubah merah ketika matang... Semacam apel kukira.
"Baiklah, aku sebaiknya punya itu untuk makan siang dan seterusnya." Aku setuju.
Goblin suka daging. Goblin dengan [Skill] kurang-lebih bisa makan apapun. Mereka bisa makan dedaunan, mereka bisa makan akar, dan bahkan buah-buahan.
Tapi mereka masih lebih memilih daging. Itulah kenapa kami tidak banyak mengumpulkan Keju.
Atau setidaknya selama aku tidak memerintah kan mereka, tapi...
“Chinos,” panggil Reshia.
"Apa yang Saint suci perlukan dari aku?" Jawab Chinos.
"Rupanya dia ingin membuat daging asap. Bisakah kau mengajarinya?" Tanya Reshia.
"Jika itu permintaan Saint, maka..." Jawab Chinos saat dia mengalihkan pandangan gemetarnya pada ku. Tapi tanpa pertanyaan lain, aku segera memerintahkan bawahanku untuk menuruti arahannya sekaligus menyalakan api pada saat yang sama.
Hasilnya? Sebuah kesuksesan
"Kenapa?" Tanyaku.
Sebuah rasa kecewa mengisi hatiku sambil terus menanyai Chinos yang gemetar, "kenapa?" Dan ternyata, rahasianya ada di besarnya api.
“Hmm…”
Mungkin dia bisa melakukan sesuatu dengan skillnya? Pikirku. Tapi tanpa menggulirkan masalah lagi, aku menyerah dan mengharai Chinos dengan daging kelinci.
Bagaimanapun juga, masih ada masalah apakah goblin mampu membuat sesuatu yang sehalus itu atau tidak. Goblin rare dan Goblin noble mungkin bisa, tapi itu akan merendahkan kekuatan kami bagi pion penting dengan tugas lembut seperti itu.
Selain itu, jika manusia bisa melakukannya, kenapa tidak serahkan saja pada mereka, benar?
"Tolong jangan lupakan janji mu, ok?" Reshia mengingatkan dengan usil.
Mendengar itu, aku mengangguk.
Tapi segera setelah itu, aku kaget, dan hanya menatapnya. Kenapa? Karena Reshia berbicara padaku tepat setelah aku selesai berpikir!
Gak adil, iya kan?
Dan tidak hanya mempertimbangkan persediaan makanan untuk menyerang pemukiman manusia, ia bahkan membuat manusia, bisa dimanfaatkan! Apa ia benar-benar memperhitungkannya sejauh itu?
Sekarang, apa yang aku rasakan dari gadis ini bukanlah gadis sama yang baru saja aku tanyai tentang makanan, tapi lebih seperti makhluk dengan kebijaksanaan tertinggi, seorang Saint!
"Waktu makan siang telah berlalu. Aku akan menambah keju mulai malam ini."
Menarik. Sangat menarik.
Sampai sejauh mana Reshia? Sampai sejauh mana Saint ini?
Tiba-tiba, sebuah keinginan untuk sebuah kepastian mekar dari dalam tubuhku.
Terlepas dari apakah karena pesonanya atau bukan, emosi tangguh nya hanya terlalu kuat untuk aku tahan.
◆◇◇◆◆◇◇◆
Kepercayaan Dewi Healing, Zenobia, telah diwujudkan kedalam [Skill] <<Charm of a Saint>>.
Pikiranmu akan sedikit terpengaruh.
Sekarang akan sulit bagimu membahayakan Saint.
◆◇◇◆◆◇◇◆
malah ditaklukan ...hadeuhhh :3 ditunggu next ch nya min ..
ReplyDelete