Bantu kami dengan mematikan Adblock mu dan mengklik iklan dibawah ini
--------------
TL Eng: Beast Tamer -> Beast Warrior
Chapter 19: Gray Wolf
[Race] Goblin
[Level] 12
[Class] Duke; Ketua Kelompok
[Possessed Skills] <<Horde Commander>> <<Insurgent Will>> <<Overpowering Howl>> <<Swordsmanship B->> <<Insatiable Desire>> <<Distant Soul>> <<A Ruler’s Wisdom I>> <<Eyes of the Blue Snake>> <<Dance at Death’s Border>> <<The Red Snake’s Eye>> <<Magic Manipulation>> <<Soul of a Crazed Warrior>>
[Perlindungan Ilahi] Dewi Underworld, Altesia [Atribut] Kegelapan, kematian
[Bawahan Beasts] Kobold (Lv9)
[Abnormal Status] <<Charm of the Saint>>
Kami membutuhkan sehari berjalan menuju wilayah barat sebelum kami akhirnya menemukan sebuah gua.
Gua itu punya jalan masuk yang sangat sempit, membuatnya tampak seperti celah diantara bongkahan batu raksasa. Tapi yang menariknya, didalamnya sebenarnya cukup luas.
“Gi, Gii!?”
Sejumlah besar Goblin menunggu didepan jalan masuk gua. Ini seharusnya akan baik-baik saja meski aku sangat meragukan mereka akan menyerang.
“Gigu, Gigi,” Kata ku, memanggil dua goblin.
"Masuk kedalam, dan minta pemimpin mereka untuk keluar."
"Di Mengerti," jawab keduanya.
Kemudian dari para goblin yang aku bawa, aku mengambil 8 dan meyuruh mereka masuk juga. Adapun dua goblin yang tersisa, aku menyuruh mereka berpatroli dan berburu mangsa sementara kami menunggu yang lain kembali.
Aku berniat masuk sendiri kedalam gua, tapi aku tidak melakukannya karena pintu gua terlalu sempit untuk ku masuki.
Nyatanya, itu begitu sempit sampai Goblin rare saja pas-pasan memasukinya. Bahkan goblin noble saja yang sedikit lebih besar akan kesulitan meski sudah menekan tubuhnya untuk lewat. Apalagi orang seperti ku yang lebih besar, Aku harus kurus dulu jika aku ingin melewatinya.
Tapi itu bodoh dan tidak efisien, jadi daripada melakukan hal percuma, aku mengirim mereka berdua untuk menyuruh Pemimpin mereka keluar.
Selain itu, tidak ada hal lain untuk dikhawatirkan mengingat Gigi memiliki Skill, <<Beast Warrior>>. Dengan skill itu dia mampu menangani seekor triple boar.
Meski itu merupakan batasan Gigi, tapi mengejutkannya, itu benar-benar menguntungkan bagi kami. Didalam gua sempit itu, siapa yang mampu menghindari triple boar?
Dengan begitu, aku bisa menunggu mereka tanpa khawatir. Dan setelah beberapa waktu menunggu, suara mengejek mencapai telingaku.
"Dia akan datang," gumam Goblin tua.
Pada kalimatnya, aku menoleh, dan disana, seekor Goblin rare berdiri diantara Gigu dan Gigi.
"Apa kau Ketua kelompok ini?" Aku bertanya saat menatapnya remeh sambil memancarkan harga diri.
"Turunkan- lututmu!" Teriak Giga saat dia memaksa Goblin rare berlutut.
Sementara Gigi menekan Goblin itu, aku menangkap sesuatu yang cukup menarik.
Goblin rare didepan ku tampak sangat ketakutan. Agak tua. Agak muda. Dan tampak fresh.
"Jawab pertanyaan Raja!" Gigu menyela.
"Akulah Pemimpin Kelompok ini," kata Goblin bangga saat menatapku dengan berani. Keteguhan hati tampak tercermin dimatanya.
Meski hanya sedikit, aku tiba-tiba tertarik pada Goblin berani ini. Dan berpikir aku terlalu banyak menggunakan kepalaku, aku bertanya
"Seperti apa Goblin yang memimpin Kelompok ini?" Tanya ku.
Demi mengganti suasana, aku memutuskan mendekati masalah dengan cara yang sedikit berbeda.
"Goblin ramah yang kami kenal selama beberapa generasi. Dia lembut. Perasaan persahabatannya kuat bahkan diantara Goblin dan..."
Sebelum Goblin tua bisa mengoceh lebih banyak lagi, aku menyelanya, mengatakan,
"Dengan kata lain..."
Dengan kata lain Goblin tua tidak ingin membunuh Goblin rare ini.
"Goblin ini luar biasa," lanjutku.
"Ya, itu benar!" Setuju Goblin tua.
Aku melirik Goblin rare sekali lagi, dan berkata,
"Jadilah Bawahanku."
Aku tidak membutuhkan kata-kata takberguna. Entah kau menjawab iya, ataukah kau menjawab tidak. Itu segalanya bagiku.
"Dibawah kondisi kau menyelamatkan Goblin bawahanku," tawar Goblin itu.
Tanpa sedikitpun keraguan, aku mengangguk pada Goblin rare yang masih membungkuk diatas tanah.
Menyelamatkan, huh? Mari pikirkan itu, semua bawahan Goblin rare ini semuanya kecil.
Faktanya, bahkan Goblin rare sendiri pendek.
"Aku akan memberimu makanan," kata ku.
Lalu dengan kata-kata itu, aku membawa makanan yang kami asapi sebelum datang kesini bersamaan dengan mangsa yang kami buru selama perjalanan, memamerkannya pada Goblin rare dan kelompoknya.
"Dan aku bahkan akan memberimu nama," Tambahku.
Kagum, Goblin rare hanya bisa menatap makanan didepannya. Kemudian saat aku memanggilnya untuk mengambil daging tsb, dia menatapku dalam terkejut dengan mulutnya masih tergantung.
"Aku menamaimu Gigo. Setelah ini, tinggalkan gua ini dan hiduplah didesaku," perintahku.
Pada kata-kata itu, Gigo bersujud sendiri didepanku. Puas, aku mulai berjalan kembali ke desa. Tapi pada saat itu, Gigo tiba-tiba berbicara.
"Ah, Ketua. Tunggu," kata Gigo segera mengejarku.
Kemudian aku berbalik kearahnya. Lalu dengan postur kaku dia mulai berbicara tentang bahaya wilayah ini.
Tampaknya disini ada Beast berbahaya yang hidup di hutan ini.
Dan menurut Goblin tua, itu dikenal sebagai Gray Wolf. Dengan sejumlah kawanan sebagai bawahannya, mereka terkenal sebagai Pemburu Hutan.
Lalu Gigo meneruskan dengan takut, mengatakan bahwa Gray Wolf makan untuk memenuhi perut kawanannya, bahkan sampai memakan jenisnya sendiri.
Aku penasaran, namun untuk suatu alasan kami masih belum menemui Beast berbahaya itu. Tapi jika Beast itu benar-benar dekat, maka bukankah itu berarti kami tidak bisa pergi ke desa kecuali kami yang pergi duluan?
Makanan yang aku berikan pada mereka tidak akan bertahan lama. Aku perlu melakukan sesuatu tentang beast itu atau aku tidak bisa pergi.
“Hmph, maka dalam hal ini, aku tinggal membunuh mereka, benar?"
Pada ucapan berani itu, aku memerintah Gigo untuk membawa Goblin yang bisa bertarung. Pada saat yang sama, aku memerintahkan Gigu dan Gigi untuk berjaga.
Menghitung pasukan kami, Goblin yang bisa bertarung dari Gigo total ada 28. Dengan Goblin milikku, jumlahnya jadi 38.
Jumlah Goblin yang tidak bisa bertarung ada 20. Dan kami perlu melindungi 20 goblin dari Beast sementara kami bergerak.
Setelah berpikir sejenak, aku putuskan melindungi kelompok dengan empat Regu.
Gigo akan memimpin unit utama. Dia orang paling tepat untuk pekerjaan itu, aku putuskan untuk menyerahkan tugas untuk melindungi kelompok yang tidak bisa bertarung sembari mereka mengungsi ke desaku.
Kemudian yang mengawal unit utama adalah Regu Gigu yang melindungi sisi mereka yang mana berasal dari desaku. para Goblin dalam Regu Gigu cukup pandai melempar batu dan akan melindungi lainnya.
Jika Gray Wolf datang menyerang, maka Regu Gigu akan menangani mereka sementara unit utama kabur duluan.
Yang ketiga, Regu beast warrior Gigi akan memimpin seluruh kelompok.
Penciuman beast baik, jadi dengan mereka yang memimpin, mereka bisa mendeteksi musuh dari kejauhan. Dan akhirnya, squad terakhir akan dipimpin olehku. Menghentikan serigala adalah tugasku.
Dengan strategi itu, aku membagi goblin kepada Regu masing-masing.
Lalu setelah itu, aku segera memerintah Gigo untuk mempersiapkan keberangkatan semua orang.
Benar, kita tidak bisa menyia-nyiakan bahkan untuk seekor goblin.
◆◇◆
Kami membutuhkan sekitar sehari berjalan menuju gua dari desaku.
Tidak seperti manusia goblin tidak memiliki harta yang berharga, jadi jika tidak ada perbedaan antara petarung dan non-petarung, maka kami akan mampu mencapai desa hanya dalam satu hari.
Faktanya, kami bahkan tidak membawa makanan karena kami harus mencapai desa sesegera mungkin.
Orang yang memimpin adalah Regu beast warior Gigi. Triple boar dan anjing liar miliknya memimpin jalan, menggunakan indra mereka untuk memastikan bahwa jalan itu aman. Dan dari belakang Regu itu diikuti Regu Gigo. Dan yang melindungi sisi-sisi adalah Gigu yang dengan penuh waspada memperhatikan sekeliling sambil mengumpulkan makanan disepanjang perjalanan. Gigu adalah goblin yang cukup jujur, jadi Gigu memastikan makanan yang terkumpul dibagikan kepada unit utama.
Dan untuk ku, aku berjalan dipaling belakang, penuh waspada memperhatikan lingkungan sekitar sambil mengikuti kelompok lainnya.
Hanya ada lima goblin disekitarku, tapi jika masalah terburuk terjadi, maka orang-orang ini mungkin akan mengorbankan diri mereka sendiri untuk menggagalkan kejaran serigala.
Kemudian baru setengah perjalanan, Gigi menemuiku.
Tampaknya, Beast tidak mau meneruskan perjalanan lebih jauh lagi.
–––apa mereka datang?
"Gigo, ambil alih sisa Regu mu dan pergilah!"
Pada kata-kata itu, Regu didepanku menjadi berisik.
Dengan unit utama yang jadi berisik, itu biasanya akan jadi pusat perhatian, tapi...
"Gigu, kawal unit utama!"
Tapi jika prediksi ku benar, maka---
“Uwooooo!”
Ketika sebuah raungan hebat bergema dari belakang. Aku menarik Iron Second, dan erat memegangnya dengan tanganku.
Kemudian dengan kawanannya mengikuti dari belakang, Gray Wold muncul.
Comments
Post a Comment