Skip to main content

Goblin Kingdom - Chapter 34: Rantai

 Bantu kami dengan mematikan Adblock mu dan mengklik iklan dibawah ini

 --------------

To make it easier use CTRL+F.

[Goblin] Gi Ga
Goblin dalam kelompok terasing yang mana dengan MC dia mengalahkan orc. Dia saat ini berada di class noble, yang tertinggi diantara bawahan MC. Dia memilih menggunakan tombak.

[Goblin] Gi Gu
Mantan pemimpin desa. Dia ditekan oleh MC yang dalam bentuk noble, dan menjadi bawahannya. Dia menggunakan long sword, dan relativ pintar untuk seekor goblin rare.

[Goblin] Gi Gi
Dikenal sebagai beast warrior, goblin dengan kemampuan menjinakan beast.
Dia berevolusi disaat memburu spear deer dengan MC.
Dia menggunkan Axe. Class goblinnya adalah rare.

[Goblin] Gi Go
Goblin dengan banyak luka-luka ditubuhnya. Makanan kelompoknya sering dicuri oleh Gray Wolf, jadi dia membuat keputusan mengikuti MC. Dia lah yang paling berpengalaman diantara goblin rare. Senjatanya adalah katana melengkung.

[Goblin] Gi Za
Goblin Druid Rare yang baru bergabung dengan mereka.

Chapter 34: Rantai

[Race] Goblin
[Level] 60
[Class] Duke; Ketua Kelompok
[Possessed Skills] <<Horde Commander>><<Insurgent Will>><<Overpowering Howl>><<Swordsmanship B->><<Insatiable Desire>><<King’s Soul>><<Ruler’s Wisdom I>><<Eyesof the Blue Snake>><<Dance at Death’sBorder>><<Red Snake’s Eye>><<MagicManipulation>><<Soul of a Crazed Warrior>><<Third Impact (The Third Chant)>>
[Perlindungan Ilahi] Dewi Underworld (Altesia)
[Atribut] Kegelapan; Kematian
[Bawahan Beasts] High Kobold (Lv1) GrayWolf (Lv1)x2
[Abnormal Status] <<Charm of the Saint>>

Dasar dari memperlakukan tawanan adalah mengikat mereka tanpa membunuh nya.

Ketika aku pulang ke desa dengan para manusia, para goblin menyambut kami dengan penuh semangat.

"Lili," panggil ku.

Aku menyuruhnya untuk mengurusi para manusia sendirian.

"Buat untuk dirimu sendiri," kata ku.

"Kau ingin kami membuat rumah kami sendiri?" Tanya nya.

"Tentu. Kami tidak punya banyak bangunan untuk menampung manusia-manusia ini.Tidak ada pilihan lain selain membuatnya."

"Akan memakan banyak waktu untuk membangun rumah baru... Dimana kami akan tinggal sepanjang waktu itu?"

Kelelahan Lili menarik hati jahat ku.

"Kau bisa menempatkan mereka di rumahku. Wanita bisa ke penjara. Pria dibagi dua, bisa di penjara Chinos dan penjara Mattis. Sisanya lagi di rumah ku. Kau yang memutuskannya. Apa sudah jelas?"

Aku tidak mengatakannya dengan keras, tapi aku membuatnya jelas untuk membiarkannya mengerti tidak akan ada pemberontakan.

"Aku mengerti. Aku akan memutuskannya dengan hati-hati."

Dengan ini aku merantai kakinya.

Rantai ini adalah nyawa para manusia. Ia mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan mereka. Itu sebabnya hidup mereka bisa digunakan sebagai rantai untuk mengikat Lili.

Saat anak-anak Gray Wolf berlari memasuki penglihatan ku, aku melihat Reshia.

Sebuah senyum kecut yang bisa digambarkan sebagai ketidaksenangan muncul diwajahnya.

"Ini daging untuk hari ini. Pastikan kau membagikannya dengan cukup," kata ku.

Matahari sudah terbenam saat kami kembali dengan double head dan triple horn, jadi kami membuat api unggun dan berkumpul mengelilinginya seperti sedang mengadakan perjamuan.

"Kenapa kau menerima manusia?"

Diantara Bawahanku yang mengelilingi api sambil memakan double head dengan ku. Seseorang yang menanyaiku pertanyaan itu adalah pemimpin para Druid, Giza.

"Karena aku perlu menggunakan mereka," jawab ku sambil mengunyah daging.

Giza terdiam untuk sesaat, merenung didalam hati. Kemudian dia membuka mulutnya, dan berkata,

"Aku tidak mengerti. Kobold memang berguna, tapi kau berniat mengambil manusia juga?"

"Akan hebat jika aku bisa melakukannya. Bagaimanapun juga pengetahuan mereka bukanlah sesuatu yang buruk."

"Itu memang bagus sih," jawab Giza. "Tapi yang lainnya tidak senang kau tau?"

Setengah dari para manusia adalah anak-anak dan perempuan. Tujuh yang terisa adalah laki-laki dewasa. Dua mampu bertarung, tapi sisanya adalah petani yang bahkan tidak memiliki satupun pedang.

"Karena mereka tidak bisa menyentuh wanita didepan mereka?" Tanya ku.

Pada anggukan Giza, aku berbalik menghadap tatapannya yang bisa membunuh.

"Jika siapapun mencoba tidak mematuhi perintahku, aku akan menanggapinya dengan baik dan menghukum mereka dengan cara yang tepat."

"...Jangan buat wajah menakutkan dong," keluh Giza. "Aku hanya bertanya... Apa yang kau rencanakan? Tak akan mudah menenangkan ketidakpuasan para goblin."

Wanita, huh?

"Kalau dipikir-pikir, aku lupa untuk bertanya."

"Apa?"

Wajahku sekarang mungkin tengah tersenyum, tapi sebenarnya hatiku sedang dalam pusaran emosi. Aku masih tidak bisa melupakan sensasi ini. Sensasi ketika pedangku menusuk leher gadis itu. Aku masih bisa merasakannya ditanganku.
(TL:gadis dalam mimpi.)
"Apa kau juga menginginkan manusia?" Tanya ku.

"... Um, yeah," jawab ragu Giza .

Aku memenuhi mulutku dengan daging sambil menikmati ekspresi kesusahan Giza.

Menyentuh perempuan dari spesies lain itu seperti narkoba bagi goblin. Kesenangan yang begitu memabukkan sampai itu bisa menjadi kegilaan.

Satu-satunya alasan kenapa mereka tidak diambil alih oleh kesenangan itu adalah karena skill<<Insatiable Desire>>dan <<King’s Soul>> yang aku miliki.

Menurut Giza, keinginan untuk mendapatkan wanita dari spesies lain itu seperti ketegangan dalam bertarung.

"Bisa jadi masalah nih..." Aku tersenyum kecut. Dan Giza menyatukan alisnya.

"Ini kelompok yang tidak normal," kata nya saat dengan senyuman pasrah.

"Ini adalah kelompok petarung dibawah kuasa raja. Aku ingin kau tinggal mengangguk dan setuju." Candaku menjawab.

“Aku harusnya memberitahu lebih awal... Aku cukup kesusahan kau tau," jawab Giza saat dia pergi.

Dia juga memilikinya. tentu tidak baik untuk para goblin menumpuk ketidakpuasan mereka.

Jadi apa yang perlu dilakukan?

Memang mudah mengalokasikan perempuan manusia...

Tapi sementara itu tidak jadi masalah sekarang, apa yang akan terjadi nantinya?

Sesuatu seperti itu akan menjadi halangan saat aku mencaplok daerah manusia untuk kukuasai.

Aku akan menemukan jalan keluar lain untuk keinginan goblin ini. Atau, aku tinggal menekan keinginan mereka untuk saat ini.

Hmm… jalan keluar lain kah?

Apakah aku hanya perlu melatih mereka untuk menahannya? Ataukah ada cara lain?

Seperti mengatakan pada mereka tidak ada waktu untuk keinginan sexual?

◇◇◆

Keesokan harinya, aku mempersiapkan bentuk pelatihan baru untuk mereka yang tidak berburu.

Aku menyuruh seper-5 dari kelompok untuk mengikuti pelatihan secara bergantian: cara mengayunkan pedang, cara mensusuk dengan tombak, praktek melempar, dan berlatih mempererat kerjasama.

Lawan goblin sebagian besar adalah aku.

Kami tidak bisa bergantung pada penyembuhan Reshia yang mana ia tengah disibukkan dengan para manusia.

Aku membuat para goblin mengayunkan pedang kayu yang berat. Aku membuat para goblin mengincar kaki musuh mereka. Dan aku membuat goblin menyerang dengan tombak kayu mereka sambil menyesuaikan sekeliling mereka. Selain itu, demi bisa melakukan skill lemparan dibawah pelatihan Giga, aku menyuruh mereka melempar tombak kayu mereka pada sebuah target secara berulang-ulang. Siapapun yang menyerah akan segera menemui hukuman tombak kayu Gigo dan Gigu.

Lalu aku melatih grup tiga-orang yang sudah dipisah-pisah.

Aku tidak berniat menahan diri.

Tidak ada gunanya pelatihan tanpa adanya niat membunuh.

Aku memukul serbuan goblin. Aku menendang mereka. aku membanting mereka lalu membuat mereka berdiri lagi. Adapun goblin yang lari, aku menarik leher mereka, lalu melempar mereka dan menginjak-injak mereka. Aku menangani 20 goblin dalam satu hari. Seperti yang diperkirakan, berurusan dengan sekitar 7 kelompok sendirian memakan banyak tenaga.

Tapi ini tidak ada apanya bila dibandingkan dengan ketidakpuasan goblin.

Pelatihan ini juga bukan hanya rasa sakit yang ku beri pada Goblin. Aku pastikan akan memberi hadiah untuk mereka yang bisa mendapat hasil dengan Baik. Aku akan membiarkan mereka mendekati perempuan goblin dan memakan daging terbaik.

Aku kemudian mendengar dari Giza di hari kelima, bahwa hari ini dikenal sebagai 'Hari Ketakutan' diantara para Goblin petarung.

Memang benar rasa takut adalah bagian besar dari pelatihanku, tapi pasti akan ada hasil yang bagus dari itu.

Bagaimanapun juga, aku bisa menanamkan rasa takut pada goblin sambil melatih mereka.

Lalu setelah aku membantai para goblin sampai titik dimana mereka tidak bisa berjalan, aku pergi berburu.

◆◆◇

Sudah 10 hari sejak aku memulai pelatihan, dan para goblin sebagian sudah terbiasa.

Di dua hari kemarin, tidak ada goblin yang melarikan diri. Dan kebanyakan dari mereka mau menantangku. Perkembangan pelatihan lebih cepat dari yang ku bayangkan.

Ketika aku pergi melihat-lihat tempat para manusia tinggal, aku sadar bahwa mereka telah melakukan pekerjaan yang bagus.

Ada beberapa pria yang memiliki pengalaman membangun rumah. Aku mungkin bisa menggunakan mereka.

Lili juga memerintahkan mereka untuk memperbaiki pagar-pagar yang mengelilingi desa.

Aku kemudian menanyai Lili, dan seperti yang diperkirakan, rumah mereka telah terbakar karena perang, dan mereka berakhir menjadi pengungsi. Dan meskipun mereka lari ke hutan, akhirnya mereka tersesat.

"pagar, kau bilang?" Tanya Lili.

"Benar. Aku pikir aku akan memberikan desa ini pada mu."

Aku melontarkan umpan didepan manusia yang ku bawa 10 hari yang lalu. Ini sudah 10 hari sejak kami mulai hidup berdampingan, dan meski mereka masih sedikit kaku, mereka setidaknya mengakui bahwa aku tidak punya niatan menyakiti mereka. Benar, mereka masih ketakutan. Tapi setidaknya kami sekarang bisa saling berbicara.

Kata-kataku menyebabkan para manusia saling menatap satu sama lain.

"Apa maksud mu?" Tanya gugup seorang pria tua. Manusia-manusia yang bisa membangun bangunan jelas sangatlah berguna, pikir ku.

"Kami akan segera meninggalkan desa ini dan pergi menuju wilayah barat. Aku hanya berpikir mungkin akan bagus jika menyerahkan desa ini pada kalian ketika kami pergi."

Sebuah keributan lebih besar dari sebelumnya muncul.

Bagaimanapun juga lebih mudah memperbaiki desa daripada membuat yang baru.

"Tentu saja, jika kau mau, aku bisa memberimu beberapa goblin untuk melindungi orang-orang mu."

Daerah ini adalah incaran musuh dari luar Hutan Kegelapan.

"Upaya Chinos dalam bercocok tanam juga tampaknya membuahkan hasil," terus ku.

Aku menyuruh Chinos bercocok tanam di daerah dekat desa. Dan tampaknya itu mulai subur sekarang. Kentang harusnya sudah siap panen tahun depan.

"Ya, tanah disini tidak buruk," angguk Chinos.

Yang mana aku menganguk puas.

Para manusia menjadi berisik sekali lagi. Tapi kali ini, ada suara kesenangan tercampur diantara kerumunan itu.

Tentu saja aku mempunyai alasan kenapa aku memberitahu ini pada mereka.

Aku tidak melakukan ini untuk sebuah kebaikan.

Salah satu alasannya adalah bagaimana cara yang benar dalam menanam wortel dan memanennya.

Alasan lain adalah karena larva sedang dalam pertumbuhan, dan goblin dewasa semakin banyak.

Diperlukan 20 hari bagi satu larva untuk tumbuh menjadi goblin dewasa. Tapi goblin perempuan bisa melahirkan tanpa henti.

Yah, ada istirahatnya sih, tapi paling lama sekitar lima hari. Setelah itu mereka bisa hamil dengan goblin lain.

Untuk sekarang, ada 20 goblin perempuan. Dan semuanya tengah hamil.

Berkat Grup tiga-orang dan makanan yang berlimpah, dan diatas semua itu, hasil dari pelatihan, tidak satupun goblin mati sampai saat ini. Selain itu larva-larva sebagian besar dijamin akan tumbuh dewasa.

Pada tingkat ini, kelompok ini akan menjadi terlalu besar untuk desa ini, jadi kami perlu menemukan rumah baru.

Atau setidaknya, aku perlu menemukan tempat lain untuk para goblin tinggali.

Tapi aku harus memutuskan apa yang perlu dilakukan.

Bisa saja aku membagi kelompok, tapi akan ada masalah untuk memutuskan siapa yang akan memimpinnya juga. Jika mereka terlalu jauh dari ku, kesetiaan mereka mungkin akan berkurang. Aku memerlukan seseorang yang sesuai untuk itu. Giza bisa melakukannya, tapi dia menolaknya sendiri, jadi rencana tidak akan berjalan baik.

Adapun memperluas desa, jika desa ini terlalu menarik banyak perhatian, para manusia mungkin mulai takut pada kami. Yah emang ada desa manusia yang enggak terlalu jauh dari sini sih. Malahan tidak aneh jika mereka menyerang kami.

Ada juga pilihan ketiga, kami semua hanya harus pergi kedalam Hutan Kegelapan, tapi untuk saat ini masih ada orc di barat, menghalangi jalan kami.

Dengan begitu, aku tidak punya pilihan lain selain berkompromi.

Daerah ini adalah tempat terbaik untuk memburu mangsa. Daerah disekitar danau juga tidak ada beast yang kuat. Satu-satunya bahaya disini adalah ancaman dari wilayah barat.

Dan jauh didalam wilayah barat terdapat kampung halaman goblin. Pada akhirnya, kami juga akan bertempat disana.

Jadi karena desa ini telah mencapai tujuan awalnya, apa tujuan lain bisa dibiarkan saja?

Setelah aku menguasai benteng, aku harap bisa menggunakan desa ini sebagai pijakan menuju dunia manusia. Apakah rencana ini akan berjalan baik atau tidak itu adalah cerita lain bagaimanapun juga.

Tapi terlepas dari hal itu, aku tidak ingin menjauh dari desa ini. Jadi setidaknya, aku akan meninggalkan kekuatan yang diperlukan untuk mempertahankannya.

Jika aku bisa memanfaatkan manusia sebaik mungkin, aku akan bisa memperluas daerah yang ku kendalikan.

"Masih ada waktu tersisa untuk memikirkannya."

Setelah memberi usulan pada manusia, aku berbalik dan memikirkan hasil nya didalam hati.

◆◆◇

Ngomong-ngomong, aku lupa mengatakan ini, tapi ketika aku kembali, aku merubah nama anak-anak Gray wolf yang dibuat Reshia.

Barisan depan dewa, hanya saja itu agak keterlaluan.

Setidaknya, ia bisa menamainya Uru.

Bagaimanpun juga itu hanyalah seekor serigala.

Setelah perdebatan sengit nan panjang, kami sampai pada pilihan nama pada Cynthia, sang wanita tepi danau, dan Gastra, Rajanya raungan badai.

Yang terakhir itu berasal dari Giza dan Goblin tua. Aku tidak tau kenapa, tapi untuk entah kenapa mereka juga ikut kedalam perdebatan.

Kedua anak-anak gray wolf sedang asik menikmati lututku sebagai tempat tidur saat aku berdebat dengan Reahia, jadi aku mengambil kesempatan dan menggunakan<Red Snake’s Eye>>pada mereka.

[Race] Gray Wolf (Gastra)
[Level] 1
[Class] Pup
[Possessed Skills] <<Gale Strike>><<Charge>>
[Perlindungan Ilahi] None
[Atribut] None

[Race] Gray Wolf (Cynthia)
[Level] 1
[Class] Pup
[Possessed Skills] <<Charge>><<Growl>>
[Perlindungan Ilahi] None
[Atribut] None

Skill charge* itu mengganggu ku.
(Tl:*skill yang suka digunain sama orang tua gray wolf itu loh.)
Anak-anak ini mungkin masih kecil, tapi tidak diragukan lagi mereka mewarisi darah orang tua mereka.

◇◇◆◆◇◇◆◆
Level naik.
60 => 61
◇◇◆◆◇◇◆◆

Previous - List - Next 

Comments