Skip to main content

Goblin Kingdom - Chapter 35: Pertanda

------------------------------------
 Bantu kami dengan mematikan Adblock mu dan mengklik iklan 1x perhari diblog kami
------------------------------------

Chapter 35: Pertanda

[Race] Goblin
[Level] 61
[Class] Duke; Ketua Kelompok
[Possessed Skills] <<Horde Commander>> <<Insurgent Will>><<Overpowering Howl>> <<Swordsmanship B->><<Insatiable Desire>> <<King’s Soul>><<Ruler’s Wisdom I>><<Eyes of the Blue Snake>><<Dance at Death’s Border>><<Red Snake’s Eye>><<Magic Manipulation>><<Soul of a Crazed Warrior>> <<Third Impact (The Third Chant)>>
[Perlundungan Ilahi] Dewi Underworld (Altesia)
[Atribut] Kegelapan; Kematian
[Bawahan Beasts] High Kobold (Lv1) Gray Wolf (Lv1) x2
[Abnormal Status] <<Charm of the Saint>>

Lili memberitahuku bahwa para manusia merespon usulanku.

Jawaban mereka? Iya.

Manusia akan bekerja memperbaiki desa ini dengan kondisi desa akan menjadi milik mereka dimasa depan. Dan karena mereka juga akan tinggal didesa ini dimasa depan, aku ragu mereka akan merenovasi desa ini dengan buruk.

Dengan masalah pengawasan wilayah timur dan renovasi desa telah beres. Apalagi rencana menjadikan desa sebagai benteng, aku akhirnya mencapai titik dimana aku bisa memulai rencana untuk menguasai wilayah barat.

Mengenai itu, ada dua hal yang ku tahu. Satu, kampung halaman goblin, Benteng abyss, terdapat di wilayah barat. Dan kedua, kami perlu melewati daerah yang dikuasai orc untuk kesana.

Aku perlu mengirim beberapa pengintai terlebih dahulu.

Dengan pemikiran itu, aku membentuk unit pengintai dengan Gigu, yang berasal dari desa ini, dan Gigi, sibeast warrior, sebagai pusatnya.

Kebetulan, aku sendiri ikut juga.

Gigu kearah barat laut. Gigi baratdaya. Dan aku sendiri lurus menuju barat. Kami akan mengintai selama setengah hari didaerah-daerah tersebut. Aku juga menyuruh mereka untuk mundur jika mereka kebetulan bertemu dengan orc.

Tapi tentu saja, aku akan membunuh orc tanpa basa basi jika aku menemukannya dijalan.

Sayangnya, itu masih mustahil bagi Gigu dan Gigi.

Aku menyuruh mereka masing-masing mengambil 5 goblin. Dan ketika pagi tiba, kami bersiap keluar.

Aku akan pergi dengan 3 goblin, tapi aku tidak serta merta membawa mereka hanya untuk pengintaian. Alasan lain adalah aku ingin meningkatkm goblin rare diantara pasukan ku.

Jadi masing-masing 5 goblin itu terdiri dari 10 goblin yang diatas level 60 berdasarkan wawancaraku beberapa waktu lalu.

Well, kami juga akan mempelajari ekosistem daerah sekitar selama perjalanan.

Tujuan kami dalam misi ini adalah menemukan tempat terdekat benteng abyss yang bisa digunakan sebagai pangkalan.

Berjarak 10 hari dari desa; itu jelas bukan sesuatu yang mudah. Pasti ada ancaman lain selain serbuan orc.

Itu sebabnya aku ingin mencari tempat yang bisa kami jadikan sebagai pangkalan sementara.

Sebuah desa yang dikuasai orc, atau mungkin sebuah benteng. Jika memungkinkan, aku ingin menemukan tempat yang memiliki pertahanan sempurna dan mempunyai banyak sumber makanan. Jika tidak mungkin, setidaknya tempat dimana kami bisa tidur.

Orc cendrung tinggal di daerah yang memiliki banyak ruang terbuka. Itu adalah sifat orc. Jadi aku seharusnya bisa menemukan desa orc di daerah semacam itu.

Kami dengan gigih terus bergerak sambil menebangi pohon-pohon kecil serta tumbuh-tumbuhan rambat lainnya.

Selama perjalanan, kami menemukan cacing besar yang ditumbuhi tanduk dikepalanya. Aku menggunakan <<Red Snake’s Eye>>, dan mengetahui cacing itu disebut Arrow Caterpillar.

Kami memburu mereka bersama-sama.

Satu-satunya hal yang perlu kami waspadai adalah tanduk yang tumbuh dari kepala sampai punggung mereka. Selain itu, mereka tidak punya apapun yang spesial.

Kami menebas perut mereka, dan mencicipi daging mereka. Itu memeiliki rasa yang berat, tapi mengejutkannya itu disukai para goblin.

Kami mungkin bisa memanfaatkan ini sebagai perbekalan diekspedisi kami.

Kebetulan, kami juga menemukan beberapa semut besar diperjalanan... Sayangnya kami tidak bisa memakan mereka. Kemudian ada kadal besar dua-kepala yang disebut sebagai Lizard Double. Ini salah satu yang bisa kami makan. Dan terakhir, kami menemukan beberapa siput raksasa dengan tanduk tumbuh menutupi cangkang mereka yang dikenal sebagai Pickle Snap. Akan tetapi Kami tidak bisa memakan mereka.

Aku tahu monster-monster yang kami temui saat menuju wilayah barat akan berubah-ubah, jadi aku memastikan dahulu mana yang bisa kami makan dan mana yang tidak bisa kami makan.

Seperti yang diduga, tidak ada satupun monster yang lebih kuat dari Orc. Pastilah Orc yang menguasai daerah ini.

Namun untuk beberapa alasan, aku tidak bisa menemukan mereka entah seberapa banyak aku mencobanya.

Atau mungkin saja? Aku salah dan Orc sebenarnya hanya berjalan melewati wilayah barat?

Saat kecurigaan mulai menyelimuti pikiranku, aku menyadari bahwa matahari sudah meninggi diatas langit.

Sebaiknya aku tidak terlalu jauh. Jantung yang berdetak didadaku, memperingatkan ku akan bahaya, oleh karna itu aku putuskan untuk menangani daerah yang ku curigai sebagai tempat tinggal orc nanti.

Saat kami kembali, aku menyuruh para goblin berlatih dengan bertarung melawan lizard double dan giant ant sebanyak-banyaknya. Ketika unit pengintai lain, Gigu dan Giga kembali, kami mengakhiri pengintaian kami.

Unit pengintai lain tidak menemukan orc satupun.

Kenapa? Baratlaut berbeda karena disana ada gray wolf, tapi tidak ada satupun orc di barat dan barat-daya juga? Apa yang sedang terjadi?

Mungkinkah dibaliknya ada sesuatu yang sedang terjadi?

Jika memang ada... Maka hanya ada satu pertanyaan.

Itu adalah: apakah perubahan itu baik bagi kami atau buruk bagi kami.

◇◆◇

Hari berikutnya, aku menyerahkan Giza tanggung jawab melindungi desa, dan Giga untuk berburu makanan, sementara aku membawa goblin rare yang tersisa dengan ku, dan menuju barat laut.

Ketika aku meninggalkan desa, Giza bertanya pada ku apakah ada sesuatu yang bisa kami lakukan disini, dan aku memintanya untuk mempermudah jalan yang menuju tempat memburu spear deer. Bagaimanapun juga, akan jadi sangat tidak efisien bila kami kerepotan hanya karna membawa banyak daging, jadi membersihkan rute perjalanan pulang adalah hal yang terbaik.

Aku tidak bisa menemukan sedikitpun jejak-jejak orc, jadi kami menuju desa gigo serta menggunakan apapun yang tersisa sebagai pangkalan pengintaian kami. Dari sana, aku mengirim bawahanku menjadi empat arah untuk mengintai.

Dan begitulah, dengan dua goblin dibawah satu goblin rare, kami menuju barat laut.

Kali ini Kami sudah mengenali jalan, jadi kami mampu sampai ke desa gigo lebih cepat.

Kami pergi dipagi hari, dan dimalam harinya, kami sudah berada di desa Gigo.

Ini sudah malam, jadi kami akan istirahat untuk hari ini, dan mengintai keesokan harinya.

Hanya saja, ada sedikit masalah. Aku tidak muat dipintu masuk gua... Yah emang enggak bisa diapa-apain lagi sih. Aku tinggal menghabiskan malam diluar. Hanya satu malam, jadi seharusnya tak apa.

Aku menyuruh goblin untuk tetap waspada, kemudian aku berburu beberapa mangsa di waktu luangku. Setelah itu, aku tidur.

◆◇◆

Hari berikutnya, kami memulai pengintaian lagi.

Aku menginsturksikan goblin untuk segera kembali saat mereka merasakan bahaya. Kemudian aku pergi ke sarang gray wolf yang tidak jauh dari desa ini.

Sarang ini ditambah dengan gua Giga seharusnya bisa menampung sekitar 100 goblin.

Memang berbahaya tinggal di dua tempat berbeda, tapi itu tidak buruk mengingat kami menggunakannya hanya untuk sementara.

Jika ada masalah, aku akan langsung menghadapinya. Bagaimanapun juga, ini adalah gua yang sama dimana aku membunuh gray wolf dan memungut anak-anak mereka.

Ketika aku memasuki gua, satu-satunya hal yang tersisa adalah mayat takbernyawa gray wolf yang sekarang hanyalah kulit dan tulang-belulangnya.

Aku tidak akan meminta maaf karena telah membunuh pasangan mu.

Tapi sebagai gantinya, aku akan menjaga anak-anak mu dengan baik.

Aku mengumpulkan tulang-tulang itu, dan menggali sebuah lubang. Disana, aku mengubur mayat gray wolf. Adapun kulitnya, itu mungkin berguna, jadi aku mengambilnya untuk diriku.

Kau akan membiarkan ku menggunakan kulit ini kan... Kau tau ini demi memajukan impian ku.

Aku melihat setiap sudut gua sampai bawahan ku kembali.

Gua ini cukup besar, tapi tampaknya gua ini hanya pernah ditinggali oleh Gray wolf.

"Disini nyaman," gumamku sendiri.

Aku menunggu bawahanku saat aku merenungkan kandidat yang akan jadi pangkalan kami.

Ketika senja datang, bawahan goblin ku kembali, dan aku menerima laporan mereka.

Tidak ada orc disekitar daerah ini.

"Apa maksudnya ini?" Gumamku.

Aku makan sambil mendengarkan laporan bawahan goblinku, kemudian aku berpikir tindakan apa yang akan kami ambil selanjutnya.

Tidak ada orc sejauh jarak 1 hari disekitar gua Gigu. Wajarnya, itu adalah sesuatu yang ku senangi. Tapi untuk suatu alasan, aku tidak tau mengapa, ada sesuatu yang meresahkanku, dan aku tidak bisa mendiamkannya.

Kami mencarinya berkali-kali. Kami pergi kesana kemari mencari jejak-jejak orc, dan belum kunjung menemukan satupun...

"Apa ada masalah?" Tanya Gigu saat dia mengamati wajah perenunganku.

"...besok, kita akan melanjutkan pencarian rute ke wilayah barat," jawabku.

Tidak ada gunanya memeras otakku hanya untuk seekor orc. Besok, kita akan pergi lebih dalam menuju teritori orc, dan mencari sarang mereka.

"Gigo," panggilku.

"Ya," jawabnya.

"Apakah ada daerah yang berjarak satu hari dari sini dimana seratus goblin bisa tidur didalamnya?"

Gigo berpikir sejenak, dan kemudian dia mengangguk.

"Ada gunung batu yang kami gunakan sebelumnya," jawabnya.

Aku meminta detailnya, dan tampaknya, ketika Gigo masih goblin biasa, mereka tinggal disebuah gunung batu. Tapi orc mengambil alih gunung itu, sehingga mereka meninggalkannya.

Aku bertanya-tanya... Apa terlalu awal menyerang orc sekarang? Haruskah aku terus mengintai?

Aku kira kami bisa melihat-lihat dulu, dan kemudian mundur ketika jumlah mereka terlalu banyak.

Dengan pemikiran itu, aku putuskan.

"Bagus. Kita akan memprioritaskan daerah itu dipengintaian kita besok. Gigo, aku akan bergantung pada mu untuk memimpin jalan."

"Mengerti," angguk Gigo.

Setelah itu, kami mengakhiri hari ini.

◆◆◇

Hari berikutnya, segera setelah kami mengumpulkan makanan, kami menuju gunung batu dengan gigo memimpin jalan.

Kami berjalan melalui semak-semak, dengan waspada memperhatikan sekitar. Tapi seperti yang diduga, tidak ada orc.

Gunung batu itu tidak terlalu tinggi. Tingginya sekitar 4 meter. Sedikit lebih tinggi dari pepohonan disekitarnya. Banyak lubang terlihat di dinding-dinding batunya, membuatnya tampak seperti tumpukan bebatuan yang tersusun satu sama lain. Salah satu bukti daerah itu milik orc adalah daerah disekitarnya cukup terbuka.

"Jika begini..." Kata Gigo, yang tampak kebingungan akan menghilangnya orc.

Kami terus mengamati gunung batu itu dengan jarak sambil bersembunyi didalam semak-semak, akan tetapi tidak satupun orc pernah muncul.

"Seperti yang diduga, tidak ada orc," gumamku.

Malam semakin dekat, dan orc masih belum terlihat.

"Ayo coba memanjatnya," kataku.

Bersama Gigo dan goblin lain, kami memanjat gunung itu. Dan Tidak ada orc disana.

"Apa yang terjadi?"

Kalimat kebingungan itu bergema didalam kegelapan, tanpa ada seorangpun yang menjawab.

Dari sini, dipuncak gunung dimana daratan bisa terlihat, aku memandang wilayah barat.

Hutan membentang keseluruh daratan, tanpa adanya tempat dimana pohon-pohon kecil bisa terlihat. Dari jarak ini, sebuah gunung yang sangat tinggi sampai itu menyentuh langit bisa terlihat.

Sesuatu sedang terjadi.

Firasat itu menggangguku, dan ketika kami menuruni gunung, aku mengakhiri pengintaian, dan kembali pulang.

◇◇◆◆◇◇◆◆
Kulit Gray wolf diperoleh
◇◇◆◆◇◇◆◆

Author’s note:
Menggambarkan topography sangatlah sulit. Sedih :(.

Alasan kenapa gua gray wolf tidak ditinggali oleh makhluk lain adalah karena bau busuk gray wolf begitu pekat.

Bau itu mencegah makhluk lain memasuki gua.

Omong-omong nih kulit dan tulang-belulang gray wolf pasti terasa seperti item drop, kan?

Comments