Bantu kami dengan mematikan Adblock mu dan mengklik iklan dibawah ini
--------------
Chapter 7: Pertumpahan darah
[Race]: Goblin
[Level]: 14
[Class]: Noble; Ketua Kelompok
[Possessed Skills] <<Commander of a Group>> <<Defiant Will>> <<Overpowering Howl>> <<Swordsmanship C->> <<Avarice>> <<Prowling Demon>>
[Perlindungan ilahi]: Dewi Underworld, Altesia
[Atribut]: Kegelapan, Kematian
△▽▲
Setelah malam berlalu, aku melihat perubahan Statusku. Perlindungan ilahi dari Dewi Underworld… yah? Bibirku mengerucut.
Jangan main-main denganku.
Kau bahkan tidak memikirkan hati seseorang bukan?!
Tapi mengeyampingkan hal itu. Dari pada memikirkan hal merepotkan, aku pergi ke luar dan menanyai Goblin tua tentang itu.
Rupanya yang disebut Perlindungan ilahi adalah sesuatu yang umumnya ditentukan oleh para dewa dan juga sesuatu yang kita para makhluk hidup tidak punya kontrol atas itu.
"Keparat" itulah kesan ku pada para dewa.
Tapi tidak lama kemjdian, aku merubah pemikiranku.
Aku memerintahkan diriku sendiri untuk tenang. Jika kau adalah Monster kejam, maka bertindaklah seperti monster kejam. Jika memang berguna, maka buatlah jadi berguna.
Aku menekan amarah panas seperti lava didalam diriku. Jika aku tidak bisa melakukan ini, lalu apa aku punya hak memanggil diriku Raja? Tapi sekali lagi, mengapa? Mengapa aku - untuk seseorang yang mungkin merupakan ibuku - melakukan hal seperti itu?
Mengenai [Atribut], mungkin itu untuk menunjukkan Sihir khusus berdasarkan perlindungan ilahi seseorang.
"Sihir?"
Aku hanya mengira-ngiranya, tapi fakta bahwa benar-benar ada hal semacam ini membuatku tertawa heran.
“Khusunya,” jawab serius Goblin tua. menurut Penjelasan goblin tua, Class yang dikenal sebagai Druid bisa menggunakannya, tapi mereka tidak ada didesa ini.
Memikirkan seberapa kecil desa ini, aku tidaklah terkejut.
Tapi ada satu hal yang aku khawatirkan mengenai potensi kami.
"Apakah ada yang bisa mengendalikan hewan buas disini?"
"Jika anjing liar itu mungkin, maka..."
Tampaknya hewan buas dapat dimanfaatkan menurut Level seseorang. Dan sekarang, Goblin yang bisa melakukan itu didesa ini dapat mengendalikan tiga anjing liar.
Aku kira ini bisa dianggap 'tidak buruk', semua itu dapat dipertimbangkan. Selama Level mereka lebih tinggi, maka tidak mustahil mengendalikan triple boars dan double heads.
Tapi beneran, tiga anjing liar? Emang apa bedanya sama membesarkan mereka kaya hewan piaraan?
Aku mengantarkan Tsukkomi ke kepalaku dan mengangguk. Aku kira potensi perang desa ini cukup tinggi. Hal yang tersisa adalah tempat perburuan, tapi itu sesuatu yang tergantung pada pengintai dari mantan pemimpin, Gigu.
Sementara Goblin itu keluar, pengguna tombak Giga telah kembali. Rampasannya untuk hari ini termasuk double head, kelinci, ular dan beberapa buah-buahan. Sebenarnya ada cukup banyak.
Seperti yang diharapkan, memiliki banyak orang benar-benar bagus.
Jarahan terbesar untuk hari ini adalah Double head. Siapa yang akan berpikir mereka akan benar-benar bisa membunuh hewan besar ini? Sebagai hadiah, aku akan memberinya tombak besi.
Giga sangat tersentuh atas tindakanku, jadi aku akan mengurusnya nantu, setelah itu aku kemudian pergi mendistribusikan makanan pada orang-orang di desa.
△▼△
Malam hari saat tim pengintai yang dipimpin Gigu kembali. Aku membiarkan mereka beristirahat sambil mendengarkan laporan mereka.
Ada 5 orc, dan mereka bekerja secara terpisah selama siang dan malam.
3 bekerja di malam hari, sementara sisanya bekerja disiang hari.
Aku pikir itu semua yang bisa dia temukan, jadi aku cukup terkejut ketika aku mendengar bahwa dia bahkan menyelidiki rute mereka.
Gigu, ternyata cukup pinter.
Aku memberinya bagian daging Double head terbaik, dan menyuruhnya pergi setelah aku memberitahunya untuk memandu besok.
Sekarang, apa yang harus aku lakukan?
▲▽△
Hari berikutnya kami pergi memburu Orc.
Aku membawa lebih dari 20 goblin, dengan Gigu dan Giga sebagai pemimpin.
Lalu ketika kami sampai ke tujuan kami, kami meletakan beberapa tali yang terbuat dari tanaman merambat dibawah kakiku.
Ada banyak ruang terbuka di antara tempat-tempat Orc biasa berjalan. Dan bahkan ketika berpatroli, mereka mencoba untuk membuatnya tidak ada ranting atau pohon di sekitar mereka.
Sekarang, aku berdiri di rute mereka dengan para Goblin yang bersembunyi disemak-semak kiri dan kananku, dan akhirnya para Orc datang.
Aku mencengkram pedang ku, dan dengan provokasi sederhana, para Orc mengejarku seperti sekelompok orang idiot.
"Sekarang!"
Pada sinyal ku, tali yang dibawah kakiku secara bersamaan ditarik.
Saat talinya ditarik, para Orc tersandung dan jatuh. Salah satu dari mereka jatuh telentang, tapi satunya bisa pulih dengan segera.
Tapi itu udah telat.
Saat Orc hampir berdiri, pedangku melayang. Dan dalam sekejap, kepalanya hancur. Darahnya memancar keluar saat Orc tak bernyawa jatuh ke tanah.
Orc lain mencoba berdiri, tapi talinya ditarik lagi.
Orc takberdaya, dan sesaat itu aku langsung mengincar kakiknya.
Darah menyembur, dua kakinya melayang. Dan sementara Orc berteriak, wajahku malah tersenyum.
“Lakukan.”
Goblin keluar dari semak-semak, membawa tombak yang aku buat dari kayu untuk mereka. Terlepas dari betapa kerasnya kulit Orc, mata, mulut, dan luka semuanya bisa.... Benar?
Darah menyembur, tombak menusuk, Orc berteriak.
Simfoni penyiksaan bergema di jalan terbuka, menuntun Orc menuju pelukan kematian.
■□■
Sebagai hasilnya, Levelku naik, tapi Class ku tidak.
Aku berharap Goblin rare lain akan muncul, tapi sialnya itu juga tidak.
Ketika kami mencoba makan daging orc, kami menemukan bahwa rasanya sangat enak, jadi kami membawanya pulang untuk para larva.
Saat malam tiba, kami pergi memburu Orc yang tersisa.
Aku sudah mengirim beberapa goblin untuk mengamati sarang orc. Begitu mereka keluar, kami akan segera mengejarnya.
Tapi sebelum itu, aku mempersiapkan mereka hadiah.
Jadi aku mengecat rute mereka dengan darah kawan-kawan mereka, menyebarnya tiap tetes, disana dan disini.
Seperti segerombol otak dungu, mereka mengikuti jalan itu. Tapi apa yang di depan mereka tidak lain adalah neraka.
Lalu, Orc bergerak, dan seperti yang telah aku lakukan hari ini, aku memotong anggota badan mereka.
Aku membunuh Orc petama, lalu memberikan dua lainnya pada para Goblin. Goblin memegang tombak kayu mereka, dan menusuk Orc melalui luka mereka.
◆□◇
Seperti inilah aku membunuh seluruh kelompok orc.
Oh, mong-omong nih, salah satu dari ketiga orc yang tubuhnya dimakan itu masih hidup.
Dagingnya cukup bernilai, jadi kami membawanya bersama dengan hal-hal yang ada disarang mereka menuju desa. Rampasan perang kami termasuk armor, long axe, gada, long sword dan lain-lain.
Hal-hal ini terlalu kecil untuk digunakan Orc, jadi mereka mungkin menjarahnya dari Desa. Kami mendapat cukup banyak rampasan, jadi aku kira ini tidak buruk.
Dengan begini, kami setidaknya tidak perlu khawatir mengenai makanan untuk beberapa waktu kedepan.
Jadi selanjutnya adalah memperkuat kelompok ini.
Ini juga berlaku buatku, tapi Ras yang dipanggil Goblin ini memang terlalu lemah. Aku tidak punya pion apapun selain goblin ini, jadi tidak ada pilihan lain kecuali memperkuat mereka atau meningkatkan jumlah mereka.
Untuk sementara ini, aku akan bertujuan mempunyai lebih dari 8 Goblin rare.
Pada saat yang sama, aku juga harus meningkatkan class ku. Setidaknya, aku memerlukan kekuatan yang cukup untuk menjatuhkan orang-orang ini jika mereka punya pikiran memberontak terhadapku. Jika tidak, aku tidak akan bisa tidur dengan tenang.
◇◆◆◇◇◆◆◇
Level meningkat dari level 14 => Level 32.
◇◆◆◇◇◆◆◇
Catatan penulis:
Eh?
Orcs lemah!? Itu tak benar sama sekali.
Coba pikirkan Orc (Normal) setara dengan Goblin noble jika dalam hal kekuatan, sisanya diputuskan oleh equipment, Lv, dan skill mereka.
Comments
Post a Comment