------------------------------------
Bantu kami dengan mematikan Adblock mu dan mengklik iklan diblog kami
------------------------------------
Bantu kami dengan mematikan Adblock mu dan mengklik iklan diblog kami
------------------------------------
Chapter 44: Dewa Kegilaan
[Ras] Goblin
[Level] 5
[Class] Lord; Ketua Kelompok
[Possessed Skills] <<Ruler of the Horde>> <<Insurgent Will>> <<Overpowering Howl>> <<Swordsmanship B->> <<Insatiable Desire>> <<King’s Soul>> <<Ruler’s Wisdom I>> <<Eyes of the Blue Snake>> <<Dance at Death’s Border>> <<Red Snake’s Eye>> <<Magic Manipulation>> <<Soul of a Crazed Warrior>> <<Third Impact (The Third Chant)>> <<Instinct>> <<Ruler’s Wisdom II>>
[Perlindungan Ilahi] Dewi Underworld (Altesia) [Atribut] Kegelapan; Kematian
[Bawahan Beasts] High Kobold <<Hasu>> (Lv1) Gastra (Lv1) Cynthia (Lv1)
[Abnormal Status] <<Charm of the Saint>>
Memfokuskan kesadaranku, aku melihat statusku sendiri.
[Skill] <<Ruler of the Horde>> Kekuatan Pengikutmu akan meningkat. Pesona terhadap rasmu juga akan meningkat.
[Skill] <<Ruler’s Wisdom II>> ketika bertarung dengan pemimpin kelompok lain, mana 20% UP, damage 20% UP, dan damage reduction 30% UP.
<<Ruler of the Horde>> punya efek yang bagus untuk ku dan kelompok ku.
Bagian pesona pasti maksudnya lebih mudah membuat pengikut. Selain kekuatan pasukanku meningkat, aku juga akan mendapat peningkatan mana. Apa lagi yang bisa ku minta?
Kalau untuk <<Ruler’s Wisdom II>> pada dasarnya meningkatkan semua status disaat duel penentuan. Semacam skill yang mengurangi resiko kematian.
Memungkinkan masing-masing kedua pemimpin kelompok bisa mengakhiri duel mereka lebih cepat, jadi nyawa orang lain tidak melayang sia-sia.
Itu berlaku juga untuk melawan manusia.
Setelah aku selesai mengecek statusku sendiri, aku berniat melihat para bawahanku yang terluka. Aku merasa tidak enak pada reshia, tapi aku perlu bantuannya sedikit.
Setelah memikirkan itu dalam hati, aku mulai berjalan.
Aku berhenti bergerak untuk sejenak, melihat keadaan desa yang berhasil melewati hari penuh bahaya.
"Mengerikan...." Gumam ku.
Aku sudah mendengar laporan Giza, tapi aku begitu terkejut melihat dampak yang kami terima dengan kedua mataku. Tapi disisi lain, ancaman dari barat telah lenyap.
Dengan ancaman yang sudah sirna, satu-satunya ancaman keberlangsungan hidup goblin adalah orc liar dan giant spider yang bisa datang kapan saja. Tidak ada musuh lagi yang bisa membahayakan desa. Sebuah fakta yg patut dibanggakan.
Punya tempat aman untuk kabur ketika sesuatu datang dari selatan benar-benar sangat melegakan. Itu juga membuat rasa aman ketika pergi berburu.
Kami telah membayarnya, sekarang aku harus membuat itu menjadi menguntungkan.
Sesudah aku memaksa diriku untuk menerima kata-kata itu, aku melanjutkan mengecek keadaan desa.
"Raja."
Orang yang memanggilku adalah goblin berkulit biru.
"Gigo-sama telah berevolusi."
Berlutut dihadapanku, dia adalah mantan pemimpin desa, Gigu.
Di pertempuran sebelumnya, aku memintanya mengambil kendali sebagai tangan kananku. Dan karena pernah menjadi pemimpin desa, dia mampu melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Dia sekarang class noble, class tertinggi dibawahku.
"Ada juga goblin lain yang berevolusi menjadi class rare. Apa kau mau melihat mereka?" Tanya nya.
Dan inilah yang kami terima dari pertukaran 20 nyawa goblin. Aku harus pergi dan melihat mereka.
"Laporkan," perintahku.
"Seperti yang engkau kehendaki," jawab Gigu.
Meringkas laporan Gigu, orang yang telah berevolusi menjadi class noble adalah si-samuraish Gigo. Sementara jumlah goblin yang berhasil berevolusi menjadi class rare ada 6.
Aku perlu memikirkan nama mereka. Sungguh merepotkan...
"Apa perintahmu mengenai goblin yang baru berevolusi?"
Benar... Mungkin tidak masalah hanya melihat mereka dulu. Selain itu, aku perlu melihat status mereka. Aku juga berpikir bagaimana membuat mereka berguna.
"Panggil Gigo," perintah ku.
"Dan...," dia tampak ingin mengatakan sesuatu lagi.
"Apa masih ada sesuatu?" Tanya ku.
"Tidak... Tidak ada apa-apa."
Setelah menyuruh Gigu pergi, aku meneruskan melihat-lihat keadaan desa.
◇◆◆
Sesampainya dirumahku, Gigo tiba.
Aku mengintip status Gigo.
[Ras] Goblin
[Level] 1
[Class] Noble; Sub Leader
[Possessed Skills] <<Swordsmanship B->> <<Self-Made Man>> <<Veteran>> <<Chivalry>> <<Warrior’s Soul>>
[Perlindungan Ilahi] Sword God (Ra Baruza) [Atribut] None
Skill swordsmanship-nya cukup tinggi. Kalau bentuk noble nya saja sudah bagus, bukankah itu berarti ketika dia naik class lagi dia akan melampaui ku?
<<Self-Made Man>> akan membuat pertumbuhannya melambat, tapi sebagai gantinya, dia akan mendapat bonus lebih banyak ketika dia berevolusi?
<<Veteran>> crictical rate musuh berkurang 30%. Selain itu, ketika bertarung digaris depan, Kekuatan fisik 10% UP, agility 10% UP, dan damage reduce 20%UP.
<<Chivalry>> meningkatkan pesona terhadap sesama goblin 20%.
<<Warrior’s Soul>> sama seperti Giga.
Kemudian, hal yang paling menarik adalah [Perlindungan Ilahi]. Ini pertama kalinya aku melihat goblin yang diberkahi Perlindungan Ilahi. Dia mendapatnya dari Dewa Pedang (Ra Baruza).
[Perlindungan Ilahi] Dewa Pedang (Ra Baruza). Menguatkan pertumbuhan swordsmanship. Jika penerima perlindungan ilahi bisa mencapai Swordsmanship A+, maka menggunakan [Skill] <<Mysteries>> menjadi mungkin.
Menggunakan senjata selain pedang akan menyebabkan penerima kehilangan Perlindungan Ilahi.
Setelah melihat status Gigo, aku mulai memikirkan cara memanfaatkannya.
Gigu juga menerima title ‘Sub Leader’ sesudah berevolusi menjadi class noble, tapi kesan yang Gigo berikan berbeda.
Gigu adalah tipe pemimpin goblin dengan skill, sedangkan Gigo adalah tipe pemimpin dengan pesonanya. Cara Gigu lebih halus, tapi ada banyak goblin diantara faksi Gigo yang menghormati dia.
Mengenai skill <<Self-Made Man>>, aku akan memanfaatkan itu dengan menyuruh Gigo bertarung digaris depan. Skill nya juga mengurangi crictical rate musuh, jadi mengalahkan lawan yang lemah akan jadi mudah sekali. Dia juga bisa bertahan lama melawan musuh kuat.
Baiklah... Jika aku ingin memanfaatkannya dengan baik, itu pasti barisan depan.
"Gigo, kau melakukan pekerjaan yang mengagumkan di pertempuran kita kali ini. Sebagai hadiahnya, aku memberi mu pedang ini."
Aku mengambil sebuah pedang dari tumpukan rampasan yang kami dapat dari orc, kemudian aku menyerahkannya pada Gigo.
"Mohon maaf untuk kali ini, tapi..."
Sambil terus berlutut dengan kepalanya menghadap bawah, Gigo menggelengkan kepala.
"Aku lebih memilih pedang melengkung daripada yang lurus."
Well, itu kesalahan kecil.
"Ini salah ku. Dewa Pedang (Ra Bazura) selalu melihatmu bagaimanapun juga."
Kalau begini, aku seharusnya memberi senjata yang sejenis.
Dia menerima perlindungan ilahi berkat pengalamannya dengan pedang melengkung sampai sejauh ini. Jadi, aku rasa itu tidak aneh sama sekali ketika dia tidak mau menggunakan senjata yang berbeda bahkan jika itu juga sama-sama pedang.
Well, bagiku, aku akan membencinya jika dia kehilangan [Perlindungan Ilahi] setelah akhirnya goblin lain menerima hal itu.
Mengambil sebuah pedang melengkung yang masih dalam kondisi baik dari tumpukan barang rampasan, aku memberikannya pada Gigo.
"Aku sangat bersyukur karna menerimanya!"
Sesudah Gigo dengan senang hati menerima pedang melengkungnya, si goblin tua keras kepala menyuruh goblin selanjutnya untuk masuk. Kali ini adalah class rare.
"Goblin selanjutnya adalah goblin yang telah mengalahkan tiga orc meski sendirian."
Tiga orc?
Mustahil.
"Permisi.."
Goblin yang masuk itu adalah goblin class rare yang bertubuh lebih besar dari Gigo dan Gigu.
[Ras] Goblin
[Level] 1
[Class] Rare
[Possessed Skills] <<Overpowering Howl>> <<Throw Projectile>> <<Spearmanship>> <<Instant Kill>> <<Mad Dog>>
[Perlindungan ilahi] Dewa Kegilaan (Zu Oru)
[Atribut] None
Jika aku mengingatnya dengan benar, dia seharusnya adalah goblin yang lahir setelah aku menjadi ketua. Tapi wajah goblin ini benar-benar berbeda dari sebelum berperang. Wajah yang penuh kedamaian telah menghilang, meninggalkan banyak luka setelah perang, dan tergantikan oleh wajah yang tidak sedikitpun memancarkan pesona.
Matanya dipenuhi kebencian, dengan erat menatapku seolah-olah menganggap diriku adalah musuh.
Memfokuskan kesadaranku, aku mengintip skill goblin itu lebih dalam.
<<Instant Kill>> mengincar titik vital target.
<<Mad Dog>> karena menerima perlindungan ilahi Dewa Kegilaan (Zu Oru), dia tak lagi mungkin menggunakan skill apapun. Tapi sebagai gantinya, Kekuatan fisik 40% UP, agility 40% UP, dan damage reduce 40%. Status abnormal juga ikut meningkat.
Bukankah perlindungan ilahi ini terlampau kuat?
Bahkan tanpa membandingkan dengan perlindungan ilahi ku, aku tau perlindungan ilahi biasanya memberi kekuatan namun sebagai gantinya akan menimbulkan efek samping. Misal dalam kasus Gigo, dia begitu sangat menginginkan pedang melengkung sampai-sampai melawan kemauan ku. Dalam kasus reshia, tubuhnya kadang kala diambil alih oleh dewi... Dan lain-lain.
Hmm… aku penasaran apakah goblin ini pikirannya sedang dikendalikan dewa yang memberinya perlindungan ilahi atau tidak.
Merasa kasihan karena masalah yang menimpa kami cukup mirip, aku menanyakan beberapa pertanyaan, dan baru saat aku ingin memberinya nama...
"Ketua, tolong... Biarkan aku ikut berburu... Tolong."
Bahkan tanpa mengaktifkan Red Snake’s Eye, aku tau betul bahwa <<Mad Dog>> telah aktif. Tapi kalau apakah dia mengaktifkannya atau aktif sendiri, aku tidak tau.
“Baiklah.”
Jika aku meninggalkannya seperti ini, dia mungkin akan membahayakan Kelompok.
Aku perlu menanganinya.
Bagaimanapun juga, aku akhirnya mendapat beberapa goblin hebat. Sangat memalukan jika kehilangan mereka tanpa kusadari.
"Baiklah, sampai disini saja. Sisanya... Aku akan mengurusinya esok."
Sesudah mengatakan itu pada goblin tua, aku pergi menyusuri hutan dengan goblin yang dikendalikan oleh dewa kegilaan.
Author’s Note:
Takdir Giga akan terungkap di chapter selanjutnya.
Comments
Post a Comment